Jumat, 10 Juli 2015

Mama Papa, SMPN Favorit VS Aku

" Dan itu ternyata bukan SMPN Favorit,  bukan SMPN yang letaknya strategis dan berada dijalan utama, bahkan banyak yang beranggapan itu sekolah kampung"... Astagfirullah...


Seiring berlangsungnya pengumuman penerimaan siswa baru tahun 2015-2016 ternyata fenomena "anak yang sekolah ortu ikutan sekolah" melanda seluruh orang tua yang anak-anaknya tahun ini masuk SD, SMP dan SMU. Tak terkecuali saya dan suami, semenjak putra kami memutuskan untuk tidak jadi masuk pesantren dan lebih memilih ke SMP Negeri sejak saat itu kami mulai browsing sekolah-sekolah SMPN favorit yang ada dikota Bogor.

Saya dan suami diskusikan sekolah-sekolah itu kepada putra kami, sehingga ketika US berlangsung kami sudah mempunyai calon-calon sekolah yang akan dipilih, tentunya dengan prediksi sementara kami akan hasil Ujian Sekolah nanti atau dulu disebut NEM (indikatornya nilai-nilai tryout sekolah, tryout gugus, tryout kota, tryout kecamatan dan tryout provinsi).Sampai saat SHUS (NEM) dibagikan, dan hasilnya, walaupun tidak mengecewakan tapi sungguh diluar prediksi kami, membuat pemetaan SMPN-SMPN yang sebelumnya sudah dipilih mau tidak mau harus dirubah. Hasil diskusi dengan salah satu guru SDIT Anak Shalih Islamic School tempat putra kami bersekolah, akhirnya kami memutuskan mendaftar ke SMPN yang nilai Passing gradenya sesuai dengan nilai hasil ujian sekolah putra kami. Dan itu ternyata bukan SMPN Favorit, bukan SMPN yang letaknya strategis dan berada dijalan utama, bahkan banyak yang beranggapan itu sekolah kampung...Astagfirullah...

Sebelum tanggal pendaftaran secara on line dibuka, saya dan suami mencoba untuk mengenal tentang SMPN ini.. browsinglah di internet.. dan kami terkesan dengan kalimat sambutan Kepala Sekolah SMPNnya yang menyampaikan "kami berfikir bahwa pendidikan masih lebih bagus menghasilkan "orang baik walaupun "tidak pintar" daripada menghasilkan "orang pintar" tetapi "tidak baik" akhlaknya.
"Plak" berasa kayak ditampar, diingetin lalu tersadar.. ketika proses permohonan proposal doa yang saya panjatkan pada Allah SWT memang bukan permohonan agar putra saya bisa dimudahkan jalannya untuk masuk SMPN Favorit, melainkan proposal doa seorang ibu yang berserah diri dipilihkan sekolah terbaik bagi anaknya agar tetap diteguhkan keimanannya, lebih dibaikan ketaqwaan putranya, dipertemukan oleh teman-teman yang membawa kebaikan dan manfaat.

Bagaimana pun masih terselip kecewa dan kehilangan ketika putra kami mengambil keputusan untuk tidak masuk pesantren..sehingga doa ibu ini tetap saja doa seorang ibu yang mengkhawatirkan anaknya akan terpengaruh lingkungan dan teman-teman yang tidak baik, setelah justru telah ditanamkan nilai-nilai aqidah yang benar bersama teman-teman yang istiqamah dijalanNYA. Maka Qudratullah.. Allah SWT telah memilihkan yang terbaik dalam pandanganNYA.. bukan yang terbaik dalam pandangan manusia saya sebagai seorang ibu. Karena sesungguhnya pun yang akan saya dan suami pertanggungjawabkan adalah anak yang berprestasi dalam keimanan, ketaqwaan dan keikhsanannya.. bukan anak yang berprestasi dimatematika, ipa dan lain sebagainya.. kalaupun anak berprestasi dibidang akademik, itu hadiah yang Allah SWT anugrahkan padanya.

Seperti sabda baginda Rasulullah SAW " 3 perkara amal yang kekal ketika diri kembali kepada sang pemilik yang hakiki yaitu shodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doanya anak yang shalih".
Alhamdulillah putra kami diterima di SMP Negeri, Allah mengasihaniku.. seorang ibu yang masih ingin..jika bisa, memaksakan anaknya untuk masuk pesantren.. ternyata SMPN ini mempunyai KBM yang menyertakan sholat dzuhur dan ashar berjamaah, juga sholat dhuha (kegiatan rohis) untuk siswa yang masuk pagi dari jam 7 - 7.30 WIB.. plus.. ternyata disekeliling area SMPN ini berada, banyak pesantren-pesantren lokal juga pesantren Assunnah.. semoga lingkungan yang seperti ini menjauhkan anakku terlibat tauran,bully dan narkoba. Prestasi-prestasi yang diperoleh siswa-siswa SMPN ini pun banyak bernuansa qurani.. Allah SWT memang mengasihaniku.. ibu yang bermohon tahfiz quran anaknya tidak hilang dan terus bertambah, ibu yang ingin bacaan anaknya yang sudah tartil.. jauh lebih baik dari kedua orang tuanya semakin baik lagi hingga menjauhkan anaknya dari siksa api neraka..dan In Sya Allah ditunjukan oleh SMPN ini. Waallahualam.

Akhirnya... proses daftar ulang ketika dinyatakan diterima di SMPN terjadi..legaaaaa rasanya setelah berhari-hari memantau nilai US anak kami naik turun peringkat di on line. Ada peristiwa yang menyadarkan.. ketika kami daftar ulang, ada seorang guru SD negeri yang saat itu bincang-bincang dengan suami, gini kata guru itu :  " pilihan bijak bapak masukin anak bapak ke SMP Negeri yang sesuai dengan hasil nilai ujian sekolah anak, disekolah saya banyak anak jadi korban orang tua pa, yang tetep maksain anaknya masuk ke SMPN favorit padahal jelas-jelas nilai US nya gak cukup, alasannya kalau gak SMPN favorit sekolahnya gak bagus katanya. Padahal tahun ini anak-anak didik kami yang dikotamadya banyak kalah bersaing dengan siswa-siswa kabupaten pa, yang nilainya tinggi-tinggi.. jd mereka yang banyak diterima di SMPN favorit"

Allah SWT sungguh memang mangasihaniku..mengasihani putraku.. kami diselamatkan dari nafsu memilih SMPN Favorit, diselamatkan dari melukai hati putra kami, terlebih karena segala yang kupasrahkan padaMU yaa Rabb.. ku yakini adalah yang terbaik dalam pandangan MU bukan karena ingin dipandang oleh manusia lain.

Anak adalah investasi dunia dan akhirat..mereka adalah perhiasan sekaligus cobaan bagi kita orang tuanya.. baik - buruk anak.. kitalah yang telah menorehkannya untuk mereka.

*buat abang kecintaan ibu.. abang adalah hadiah terindah yang Allah SWT berikan dalam hidup ibu.. terima kasih nak, atas segala usahamu untuk tidak mengecewakan ayah dan ibu, selalu berusaha semampu abang untuk memberikan yang terbaik.. berusahalah terus nak..untuk hidup bahagia bagi dirimu dunia dan akhirat amin

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright Lebayu Template by Ipietoon Cute Blog Design